21 Apr 2009

Impian


Kalau sudah besar mau jadi apa? Pertanyaan itu seringkali dilontarkan pada saya sejak TK sampai lulus SD. Guru, teman sekolah, tetangga, temannya orangtua, dokter gigi, dokter di puskesmas, semua menanyakan hal yang sama sampai saya yang waktu itu baru berumur 6-7 tahun merasa bosan dan ilfil mendengar pertanyaan-pertanyaan itu dari waktu ke waktu.
Jaman SMP dan SMA, pertanyaan masih sama meskipun dengan kalimat yang di sesuaikan dengan usia saya saat itu 'kalau sudah lulus sekolah rencananya mau jadi apa'? saya yang saat itu berumur belasan tahun cuma mengangkat bahu dan nyengir kuda karena jujur saya tidak pernah pusing jadi apa saya kalau saya sudah besar.

Saya kagum dengan kemampuan teman-teman saya waktu kecil karena meskipun mereka masih balita seperti saya juga, mereka mampu memikirkan ingin jadi apa mereka saat besar nanti. Beberapa teman yang tampaknya memiliki daya khayal lebih rendah biasanya terlihat sedih dan kurang percaya diri dan berpikir keras tentang berbagai profesi yang mereka inginkan di masa depan.

Kebanyakan dari teman-teman saya memilih polisi dan insinyur pertanian sebagai profesi yang mereka inginkan saat mereka besar. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya jurnal kecil berisi biodata dari teman-teman SD saya. Dimana saya menemukan bahwa lebih dari 60 persen teman-teman masa kecil saya dan mereka merasa bahwa dua profesi tersebut keren dan layak dijadikan profesi masa depan mereka dibandingkan profesi keren lainnya seperti dokter, pilot, perawat, pramugari, atau cita-cita mulia seperti guru.

Beberapa waktu lalu saya menghadiri acara kumpul-kumpul yang diadakan oleh teman-teman SD saya dan saya tidak menemukan satupun dari mereka berprofesi sama dengan apa yang mereka inginkan saat kecil dulu. Sebagian teman wanita saya di SD menjadi ibu rumah tangga dan yang laki-laki bekerja di perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta.

Pertanyaan standar ingin jadi apa kalau sudah besar juga dialami oleh anak-anak saya. Dan seperti teman-teman saya dulu mereka dengan cepat menjawab sebuah profesi yang mereka inginkan saat dewasa. Si sulung yang waktu itu berumur 5 tahun dengan lantang menjawab ingin menjadi artis sementara si bungsu yang berusia 3 tahun dengan mantap menjawab ingin jadi komputer yang sekarang saya ketahui sebagai barang didalam rumah yang paling diminatinya.

Suami saya bercita-cita menjadi pemain sepakbola profesional dan saat ini berlaga setiap hari kamis di lapangan Futsal dekat rumah dengan sekelompok pecinta bola lainnya disamping aktivitas padatnya sebagai seorang marketing dari sebuah metode training motivasi yang sedang booming saat ini.

Lalu saya. Saya tidak pernah tahu apa cita-cita saya. Yang saya tahu saya punya banyak ketertarikan dengan banyak hal. Saya pernah bermimpi jadi penulis, jadi wartawan , jadi fotografer, jadi penyiar, jadi pengusaha, dan banyak lainnya. Dan impian terbaru saya menjadi blogger, ngetop, masuk tv, dan dicari-cari orang lewat search engine. Pasti keren banget!!

1 komentar:

  1. Waktu kecil, saya bercita-cita jadi Tintin - soalnya keren banget, bisa berpetualang kemana-mana...lalu dgn beberapa kawan SD yg seide, kami membikin grup 5 sekawan dan bercita2 mempertahankannya sampai besar nanti..
    Saat ini, semangat petualangan Tintin dan persahabatn 5 sekawan kami masih terus ada, meski gak satupun dari cita-cita itu yg kesampaian, tp tanpa cita2, saya kira kita gak pernah punya obrolan macam begini (atau menulis posting bagus macam begini..)

    well done, dhinie!
    keep blogging :)

    BalasHapus