27 Apr 2009

JK Oh JK


5 tahun terakhir Inisial SBY-JK bisa jadi adalah initial paling populer di negeri ini. Semua orang tak perduli apapun latar belakangnya pasti tahu siapa orang dibalik initial nama tersebut.
Intinya, SBY-JK adalah sebuah ikon dengan tingkat popularitas sangat tinggi dan hanya bisa di saingi oleh ikon populer lainnya seperti BCL alias BUNGA CITRA LESTARI!!!

Tapi apakah SBY-JK benar-benar populer? saya yakin begitu sampai pada suatu hari anak bungsu saya yang saat itu belum genap 7 tahun bertanya pada saya dengan ekspresi mengantuk, maklum dia sudah sempat tertidur selama beberapa jam sebelum terbangun dan teringat pertanyaan yang tampaknya sudah mengganggu pikirannya selama beberapa waktu.

Sambil menggaruk-garuk kepalanya seperti yang biasa dilakukan anak-anak saat mengantuk si kecil mendekati saya dan suami yang saat itu sedang menonton televisi dan bertanya "Mi, JK itu APAAN sih?" saya yang belum terlalu mengerti arah pertanyaan itu bertanya balik dengan menekankan apa JK yang dimaksud supaya tidak salah memberi jawaban. Si kecil menjawab dengan nada kesal sambil mengkerucutkan bibirnya yang mungil "Itu tuh mi.....JK yang temannya SBY!!".

Sambil menahan tawa saya menjawab bahwa JK yang dimaksud adalah Jusuf Kalla yang dibalas dengan cepat oleh sikecil dengan kata-kata "Jusuf Kalla yang wakil presiden itu?" yang saya ingat saya jawab dengan anggukan. Si kecil kembali menggaruk kepalanya dan berbalik pergi sambil berucap "Kalo yang itu sih Dede kenal. Pake JK...JK segala!". Setelah mengetahui fakta siapa orang dibalik JK si kecil pun kembali ke kamarnya dan tidur dengan wajah puas.

Saya tidak tahu apa saya harus kasihan pada JK atau orang yang mengangkat ide untuk menginisialisasi namanya. Karena ternyata, kepopuleran JK belum menyentuh semua lapisan. Mungkin JK harus bersyukur diberi nama sebagus Jusuf Kalla oleh orantuanya karena sepopuler apapun singkatan namanya.....dia tetap Jusuf Kalla yang diingat orang-orang. Lagi pula kasihan juga orangtuanya udah selamatan pakai bubur merah putih kok diganti-ganti.

21 Apr 2009

Impian


Kalau sudah besar mau jadi apa? Pertanyaan itu seringkali dilontarkan pada saya sejak TK sampai lulus SD. Guru, teman sekolah, tetangga, temannya orangtua, dokter gigi, dokter di puskesmas, semua menanyakan hal yang sama sampai saya yang waktu itu baru berumur 6-7 tahun merasa bosan dan ilfil mendengar pertanyaan-pertanyaan itu dari waktu ke waktu.
Jaman SMP dan SMA, pertanyaan masih sama meskipun dengan kalimat yang di sesuaikan dengan usia saya saat itu 'kalau sudah lulus sekolah rencananya mau jadi apa'? saya yang saat itu berumur belasan tahun cuma mengangkat bahu dan nyengir kuda karena jujur saya tidak pernah pusing jadi apa saya kalau saya sudah besar.

Saya kagum dengan kemampuan teman-teman saya waktu kecil karena meskipun mereka masih balita seperti saya juga, mereka mampu memikirkan ingin jadi apa mereka saat besar nanti. Beberapa teman yang tampaknya memiliki daya khayal lebih rendah biasanya terlihat sedih dan kurang percaya diri dan berpikir keras tentang berbagai profesi yang mereka inginkan di masa depan.

Kebanyakan dari teman-teman saya memilih polisi dan insinyur pertanian sebagai profesi yang mereka inginkan saat mereka besar. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya jurnal kecil berisi biodata dari teman-teman SD saya. Dimana saya menemukan bahwa lebih dari 60 persen teman-teman masa kecil saya dan mereka merasa bahwa dua profesi tersebut keren dan layak dijadikan profesi masa depan mereka dibandingkan profesi keren lainnya seperti dokter, pilot, perawat, pramugari, atau cita-cita mulia seperti guru.

Beberapa waktu lalu saya menghadiri acara kumpul-kumpul yang diadakan oleh teman-teman SD saya dan saya tidak menemukan satupun dari mereka berprofesi sama dengan apa yang mereka inginkan saat kecil dulu. Sebagian teman wanita saya di SD menjadi ibu rumah tangga dan yang laki-laki bekerja di perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta.

Pertanyaan standar ingin jadi apa kalau sudah besar juga dialami oleh anak-anak saya. Dan seperti teman-teman saya dulu mereka dengan cepat menjawab sebuah profesi yang mereka inginkan saat dewasa. Si sulung yang waktu itu berumur 5 tahun dengan lantang menjawab ingin menjadi artis sementara si bungsu yang berusia 3 tahun dengan mantap menjawab ingin jadi komputer yang sekarang saya ketahui sebagai barang didalam rumah yang paling diminatinya.

Suami saya bercita-cita menjadi pemain sepakbola profesional dan saat ini berlaga setiap hari kamis di lapangan Futsal dekat rumah dengan sekelompok pecinta bola lainnya disamping aktivitas padatnya sebagai seorang marketing dari sebuah metode training motivasi yang sedang booming saat ini.

Lalu saya. Saya tidak pernah tahu apa cita-cita saya. Yang saya tahu saya punya banyak ketertarikan dengan banyak hal. Saya pernah bermimpi jadi penulis, jadi wartawan , jadi fotografer, jadi penyiar, jadi pengusaha, dan banyak lainnya. Dan impian terbaru saya menjadi blogger, ngetop, masuk tv, dan dicari-cari orang lewat search engine. Pasti keren banget!!